nusakini.com--Di tahun politik, tidak hanya dinamika sosial dan politik yang harus dicermati. Tapi potensi bencana alam pun mesti diwaspadai. Karena bencana datang tidak mengenal tahun. Apalagi Indonesia, adalah salah satu negara yang masuk area rawan bencana. Bencana sering terjadi di negeri ini, nyaris setiap tahun. 

"Di Brebes ada tanah longsor, misalnya," kata Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo saat berbicara di acara Rakernas Penanggulangan Bencana 2018 di Bali, kemarin. 

Bencana lain yang harus diwaspadai, lanjut Tjahjo adalah bencana asap yang dipicu oleh kebakaran hutan dan lahan. Ia sendiri sebagai Mendagri, telah berbicara secara intensif dengan para gubernur yang daerahnya langganan terjadi bencana asap. Ia mengingatkan, siaga I mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana asap.  

"Sudah pernah saya sampaikan bahwa tolong cermati, siaga I kepala daerah seperti Sumut, Riau, Kalbar dan Kaltim.  

Penanganan kebakaran hutan baru rekor kemarin tahun 2017. Pemetaannya tetap, daerahnya sama, kecamatannya sama, kabupatennya sama," kata Tjahjo. 

Kepala daerah, lanjut Tjahjo, sebagai orang yang paling bertanggungjawab di daerah yang dipimpinnya, tentu wajib memahami dan mengetahui mana saja area rawan bencana di wilayahnya. Itu kewajiban kepala daerah. Termasuk mengalokasikan anggaran untuk penanganan bencana. Tidak hanya harus paham, kepala daerah dan jajarannya di Pemda, mesti mempunyai pemetaan yang jelas tentang area rawan bencana. Sehingga ketika terjadi bencana, langkah antisipasi dan penanggulangan bisa cepat dilakukan.  

"Pemetaannya harus jelas. Misal satu kabupaten berapa jumlah penduduknya. Berapa jumlah kecamatannya, berapa jumlah desanya, mana desa kecamatan yang ada penduduk, petakan kembali, mana area rawa bencana, yang berdekatam dengan gunung merapi, yang berpotensi tsunami. Kemudian masalah yang berkaitan dengan tanah longsor, angin beliung, banjir dan sebagainya," tutur Tjahjo. 

Potensi gempa bumi juga, kata dia, harus dicermati dengan baik. Apalagi ini sulit diprediksi. Potensi lainnya, bencana dari gunung berapi. Misal aktivitas di Gunung Anak Krakatau, harus terus dipantau. Intinya, semua daerah yang ada gunung berapi mesti senantiasa waspada.  

"Ini semua harus dicermati," katanya.  

Presiden Jokowi sendiri, dalam berbagai kesempatan, terkait bencana selalu menekankan tentang kesiapan daerah. Daerah, harus cepat tanggap ketika terjadi bencana. Begitu bencana terjadi, tangan pemerintah yang pertama kali harus hadir dirasakan masyarakat yang jadi korban bencana.  

"Daerah harus cepat tanggap. Jangan nunggu bantuan dari pusat. Apa yang bisa digerakkan, apa yang bisa di organisir oleh pemprov atau kabupaten, atau kota, " katanya.(p/ab)